Di surat Al Kahfi terdapat kisah nabi Musa (عليه السلام) yang tidak terdapat di surat lainnya. Kisah nabi Musa (عليه السلام) yang melakukan perjalanan sangat jauh hanya untuk mencari ilmu. Akhirnya nabi Musa (عليه السلام) bertemu dengan seorang hamba di antara hamba-hamba Kami (QS Al Kahfi ayat 65).
Quran tidak menyebutkan nama hamba tersebut. Kita tahu dia adalah nabi Khidr (عليه السلام) dari hadis nabi (ﷺ). Nabi Musa (عليه السلام) memohon dapat belajar kepada nabi Khidr (عليه السلام). Ini unik karena Nabi Musa merupakan seseorang yang memiliki banyak ilmu dan mengajarkan ilmunya kepada bani Israil. Dengan kata lain nabi Musa (عليه السلام) sudah terbiasa berperan sebagai guru yang mengajar bukan murid.
Kali ini nabi Musa (عليه السلام) yang akan menjadi murid dan belajar kepada seseorang yang telah Allah berikan rahmat dan ilmu (QS Al Kahfi ayat 65). Nabi Khidr (عليه السلام) memberikan syarat yang menurutnya nabi Musa (عليه السلام) tidak akan menyanggupinya. Yakni sabar.
Kita tahu nabi Musa (عليه السلام) sesungguhnya termasuk orang yang memiliki kesabaran. Ini seorang nabi yang telah banyak diuji kesabarannya karena pernah mengalami ancaman pembunuhan, melarikan diri, berhadapan dengan Firaun. Nabi Musa (عليه السلام) juga telah teruji saat menangani kaumnya, yakni bani Israil dengan aneka tingkah lakunya yang sangat menguji kesabarannya.
Bila kita telah banyak diuji kesabarannya tentu wajar bila kita kaget, kecewa dan marah bila ada orang menuduh kita tidak sanggup bersabar. Apakah nabi Musa akan bereaksi seperti ini? Tidak.
Nabi Musa (عليه السلام) menunjukkan kerendah-hatiannya dengan menjawab, "Insya Allah akan engkau dapati aku orang yang sabar." (QS Al Kahfi ayat 69)
Jawaban nabi Musa (عليه السلام) merupakan pelajaran berharga karena kita semua pernah mengalami ujian kesabaran dan sebagian kita bisa melewati ujian itu dengan baik. Jangan marah bila ada orang yang mengatakan kita tidak bisa, tidak sanggup bersabar.
----------
Tulisan ini terinpirasi oleh video https://www.youtube.com/watch?v=Q0QClt6yY7k
Quran tidak menyebutkan nama hamba tersebut. Kita tahu dia adalah nabi Khidr (عليه السلام) dari hadis nabi (ﷺ). Nabi Musa (عليه السلام) memohon dapat belajar kepada nabi Khidr (عليه السلام). Ini unik karena Nabi Musa merupakan seseorang yang memiliki banyak ilmu dan mengajarkan ilmunya kepada bani Israil. Dengan kata lain nabi Musa (عليه السلام) sudah terbiasa berperan sebagai guru yang mengajar bukan murid.
Kali ini nabi Musa (عليه السلام) yang akan menjadi murid dan belajar kepada seseorang yang telah Allah berikan rahmat dan ilmu (QS Al Kahfi ayat 65). Nabi Khidr (عليه السلام) memberikan syarat yang menurutnya nabi Musa (عليه السلام) tidak akan menyanggupinya. Yakni sabar.
Kita tahu nabi Musa (عليه السلام) sesungguhnya termasuk orang yang memiliki kesabaran. Ini seorang nabi yang telah banyak diuji kesabarannya karena pernah mengalami ancaman pembunuhan, melarikan diri, berhadapan dengan Firaun. Nabi Musa (عليه السلام) juga telah teruji saat menangani kaumnya, yakni bani Israil dengan aneka tingkah lakunya yang sangat menguji kesabarannya.
Bila kita telah banyak diuji kesabarannya tentu wajar bila kita kaget, kecewa dan marah bila ada orang menuduh kita tidak sanggup bersabar. Apakah nabi Musa akan bereaksi seperti ini? Tidak.
Nabi Musa (عليه السلام) menunjukkan kerendah-hatiannya dengan menjawab, "Insya Allah akan engkau dapati aku orang yang sabar." (QS Al Kahfi ayat 69)
Jawaban nabi Musa (عليه السلام) merupakan pelajaran berharga karena kita semua pernah mengalami ujian kesabaran dan sebagian kita bisa melewati ujian itu dengan baik. Jangan marah bila ada orang yang mengatakan kita tidak bisa, tidak sanggup bersabar.
----------
Tulisan ini terinpirasi oleh video https://www.youtube.com/watch?v=Q0QClt6yY7k